Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

New Normal, New Industry?

  Belum juga grafik penularan Covid-19 melandai, pemerintah sudah mau menjalankan kebijakan yang lebih longgar dibandingkan PSBB, yaitu new normal . Menerapkan tatanan baru ini tidak mudah. Suatu negara baru bisa menerapkannya jika grafik penularan virus turun atau bahkan tidak ada penularan baru. Meski penularan masih terus berlanjut, pemerintah Indonesia mulai membuat dan mensosialisasikan peraturan new normal , seperti protokol kesehatan yang perlu diikuti, aturan perombakan perkantoran dan lingkungan pendidikan agar tiap karyawan dan siswa memiliki jarak minimal 1 meter satu sama lain, kewajiban menghindari kerumunan dan penggunaan masker, serta pengadaan wastafel dan sabun cuci tangan yang mumpuni. Istilah new normal mulai menjadi perbincangan sejak muncul wacana penerapannya di negara-negara dunia. Covid-19 yang belum pasti hilang memaksa masyarakat hidup berdampingan dengan virus itu. Di era normal baru, pembatasan wilayah dilonggarkan dan publik boleh beraktivitas di luar ...

Sinema Indonesia: Dulu, Kini, dan Nanti

Cobalah tanya anak sekolah atau remaja tanggung di sekitarmu, apa film Indonesia favorit mereka sekarang? Jawabannya bisa bermacam; Dilan, serial Danur, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, atau bahkan film jadul seperti Laskar Pelangi dan Petualangan Sherina. Data Film Indonesia menunjukkan Milea: Suara dari Dilan menjadi film Indonesia berpenonton terbanyak di 2020, sejumlah 3.122.263 penonton. Angka itu memang tidak sebanding dengan lima juta penonton Dilan 1991, film dengan penonton terbanyak 2019, mengingat efek pandemi dan lain hal. Namun, tren penonton lokal pada film dalam negeri terus meningkat. Sepuluh tahun lalu, film dengan penonton terbanyak, Sang Pencerah, ‘hanya’ ditonton satu juta orang. Tahun 1990, Saur Sepuh III bahkan separuhnya lagi, enam ratus penonton. Peningkatan penonton tersebut menunjukkan produk film buatan anak negeri ternyata punya nilai yang tinggi, tidak patut dipandang sebelah mata bila bersanding dengan Hollywood. Perjalanan film Nusantara ke ranah ...