Langsung ke konten utama

Yang Feminis Jarang Katakan Tentang Laki-Laki

Ibu rumah tangga meminta suami ikut mengurus anak. Wanita karir menuntut kenaikan pangkat yang adil dengan pekerja pria. Cewek-cewek ABG menyuarakan persamaan gender setelah muncul kekerasan pada perempuan dalam sebuah hubungan. Lalu, di mana letak suara kaum Adam? Mengapa tidak banyak laki-laki yang koar-koar mengenai kesetaraan mereka?


Ketika Johnny Depp berakting dalam Fantastic Beast, kelanjutan serial magis Harry Potter, banyak kalangan mencela. Pasalnya sang istri melaporkan Depp melakukan kdrt. Banyak orang percaya dan menganggapnya kasar. Bahkan saat Depp balik melaporkan istrinyalah yang berbuat kdrt, tidak banyak orang percaya. Ah masa sih perempuan bisa kdrt? Johnny Depp kan laki-laki. Dua tahun kemudian muncul rekaman suara kdrt yang dilakukan sang istri. Bukti-bukti lain yang menunjukkan Depp adalah korban pun bermunculan. Kasus ini memang masih bergulir, namun bayangkan perasaan Depp yang dibenci oleh orang-orang dalam industri Hollywood karena perbuatan kdrt yang tidak ia lakukan. Itu semua terjadi karena ia laki-laki dan "tidak mungkin" menjadi korban kekerasan.

Masih ingatkan lagu "ayahku selalu berkata padaku laki-laki tak boleh nangis, harus slalu kuat harus slalu tangguh harus bisa tahan banting, .... aku bukanlah superman, aku juga bisa nangis" nyanyian anak-anak Ahmad Dhani di 2009? Lagu itu menunjukkan haram hukumnya anak laki-laki menangis. Kalau nangis, cap lemah dan mirip perempuan langsung mereka terima. Padahal waktu lahir, bayi laki-laki atau perempuan wajib menangis. Kenapa waktu gede enggak boleh? Anak laki-laki pun berlomba merokok atau naik motor gede biar dianggap jantan. Lingkungan memaksa laki-laki menjadi kuat. Ibarat benteng yang nggak boleh runtuh walau diterjang ombak. Belum lagi kondisi fisik kaum Adam yang mayoritas lebih kuat daripada Hawa. Mereka auto jadi tukang angkat, ahli manjat, atau bener-benerin sesuatu. Padahal, tentu ada saja perempuan yang lebih kuat dari laki-laki. Tapi tuntutan lingkungan men-gentelman-first-kan laki jadi pekerja kasar dan me-ladies-first-kan perempuan di hal ringan.

Kekerasan yang terjadi pada perempuan membuat kaum feminis bergerak ke jalan menyuarakan kesetaraan. Eh tapi kesetaraan siapa dulu nih? Saat feminisme muncul, kesetaraan yang disuarakan meliputi semua kaum. Mereka berusaha mendapat kesetaraan bagi perempuan, laki-laki, maupun kaum LGBT. Feminisme yang makin berkembang di era sekarang semakin melunturkan suara kesetaraan bagi kaum pria. Entah apa alasannya, mungkin karena kasus kekerasan yang terekspos banyak dilakukan kalangan mereka. Laki-laki yang menjadi korban kekerasan dianggap aneh dan mustahil. Sedikit sekali berita di media massa soal kekerasan yang korbannya laki-laki. Mereka yang menjadi korban pun enggan melapor karena stigma yang melekat pada kalangan pria. Padahal semua orang sama di mata keadilan hukum. Masyarakat tidak berhak menilai jenis kelamin dan gender seseorang.

Jika masyarakat harus berhenti menganggap perempuan itu lemah, maka harus juga berhenti menganggap laki-laki itu kuat. Batasan kuat-lemah seseorang yang tahu ya orang itu sendiri. Nggak selamanya perempuan jadi korban dan laki-laki adalah pelaku, walau tentu yang paling baik enggak ada korban atau pelaku kekerasan.



Hai kaum Hawa, sudah saatnya berhenti mencari privilege dari ladies first

Hai kaum Adam, menangis dan lemahlah saat kamu ingin!  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Roti Gembong Gedhe vs Gembul vs Tidar di Magelang

  Kota Magelang punya banyak makanan khas yang patut dicoba atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Di kota kecil berjarak satu jam lima belas menit dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini, kita dapat berkunjung ke Gunung Tidar sebagai ikon kota sekaligus tempat wisata religi. Setelah berwisata, rasanya tidak lengkap tanpa mencicipi gethuk, kupat tahu, senerek, dan bolen. Selain itu, ada satu makanan oleh-oleh kekinian terbaru yang sedang meledak di Kota Magelang yaitu roti gembong. Roti gembong sejatinya makanan khas daerah Kutai, Kalimantan Timur. Nama “gembong” berasal dari bentuk roti yang menggembung. Roti yang hits belakangan ini merupakan kudapan favorit bagi bangsawan Kerajaan Kutai. Ini karena dulu roti termasuk makanan mahal sehingga sulit didapat rakyat biasa. Roti gembong umumnya dikonsumsi saat sarapan. Sekilas roti gembong tidak beda dari roti sobek biasa. Keduanya memang roti dengan isian dan dapat dibagi dengan cara disobek. Namun, beda dari roti sobek yang berupa rot...

Kingdom: Legendary War Is Mnet’s Most Missed Opportunity Survival Show

  I like how Juyeon literally judging not only other performance but also Mnet Mnet has a huge chance to use Kingdom: Legendary War to recover its bad reputation for these past years. But instead of making a fair fun survival show, Mnet keeps making a wrong choice that angers the viewers. As the result, Mnet continues to get backlash from the fans of the show’s attendees. Mnet got its bad name as the sly snake TV channel after Produce 101 series, one of its past survival show to create a new Kpop group, ruined. It all started from the fraud that the creator of Produce 101 has done. Basically, the producer and several agencies of Produce 101 trainees deceived the public by already picking the winner of the show before it has done. People then called Mnet as Msnake and start to not believe the fairness of every Mnet survival show including Kingdom: Legendary War. Looking at the damage to its reputation, Mnet actually has an opportunity to redeem it by creating a fair survival sho...

Siapa Aku?

Identitas diri adalah hal yang dibawa sampai mati. Tapi, enggak semua orang tahu "siapa aku" itu. Kalau aku enggak tahu siapa diriku, lalu siapa yang tahu? Semua orang punya identitas, tapi enggak semua paham siapa dirinya dan apa yang dia mau. Identitas sejatinya lebih dari nama di akte kelahiran atau status KTP. Identitas adalah pemahaman diri. Aku ini siapa, suka apa, dan mau ngapain.  Lalu, kenapa identitas diri itu penting? Karena tanpanya, aku berjalan di kertas putih. Enggak tahu warna, enggak tahu gambar, enggak tahu mau ke mana. Mengenal identitas diri itu menggambar di kertas putih. Tentang hidup dan tujuanku. Memahami diri itu sangat susah. Aku bisa saja baru tahu A-H dari hidupku, di saat masih ada I-Z yang belum aku temukan. Tapi, tenang. Temukan identitas diri pelan-pelan. Dan inilah aku "Hi! You may call me Wee (read: wi).  I'm a forever student, cause we always keep learning, right? I'll tell you any story or opinion from my perspective. Something...