(Foto ilustrasi) Anak yang mengalami kekerasan di masa kecil berpotensi melakukan kekerasan ketika dewasa Kekerasan anak bukan hal yang baru. Pemberitaan seputar kekerasan menjadi isi media sehari-hari. Itu baru kasus yang dilaporkan ke polisi. Kekerasan yang tak terekspos lebih banyak. Media biasanya memberitakan kekerasan anak berupa pelecehan, pembunuhan, maupun kekerasan lain yang menimbulkan luka. Padahal, tidak hanya itu. Berdasarkan Convention of the Rights of the Child (1989), kekerasan anak mencangkup semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera dan pelecehan, pengabaian atau perlakuan lalai, dan penganiayaan atau eksploitasi. Jadi, cemooh dan pengabaian anak juga kekerasan. Sayangnya, publik mengabaikan ini. Penelitian Global Prevalence of Past-Year Violence Against Children: A Systematic Review and Minimum Estimates karya Hillis, et.al (2016) menempatkan Asia sebagai tempat dengan angka kekerasan tertinggi pada 2014. Lebih dari 714 juta anak Asia mengalami setid...
Let Wee tell something that you maybe already know